Jumat, 04 Juni 2010

Belum Ada yang Bisa Deteksi Meteor Kecil

Sistem pemantauan angkasa di seluruh negara yang menguasai teknologi dirgantara, khususnya antariksa, belum ada yang mampu mendeteksi jatuhnya meteor berdiameter kurang dari 10 meter ke permukaan bumi.

Saat ini teknologi yang bisa mendeteksi benda angkasa yang bukan dari satelit itu masih tidak bisa dideteksi dini apalagi kalau ukurannya kurang dari diameter 10 meter. Sistem pendeteksi kesulitan mendeteksi pecahan meteroit yang kecil-kecil.

Untuk mendeteksi sebuah meteor kecil membutuhkan biaya mahal. "Pendeteksian benda antariksa ukuran 140 meter saja mahal sekali. NASA mengusulkan dana Rp 2,5-4,5 triliun dalam 25 tahun. Untuk ukuran kecil teknologinya pasti lebih canggih, lebih mahal.

Namun, untuk mendeteksi meteorit ukuran besar, telah dibuat beberapa upaya internasional seperti program "Spaceguard" yang berusaha mendeteksi 90 persen asteroid dekat bumi yang berdiameter lebih dari 1 kilometer dan program NASA untuk mendeteksi asteroid diameter lebih dari 140 meter.

Meski sulit dideteksi sehingga sulit membuat peringatan dini, jatuhnya meteor kecil ke bumi tidak berdampak siginfikan. "Dampaknya enggak akan berpengaruh di bumi, hanya dampak tumbukan dan panasnya".

Oleh karena itulah, penelitian-penelitian mengenai benda-benda langit, perlu terus dilakukan. "Kita bisa memahami bagaimana benda langit itu berdampak di bumi, dan tahu asal-usulnya".

0 komentar:

Posting Komentar